Minggu (28/10/18) hari peringatan Sumpah Pemuda ke-90.
Tahun 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda
Hari Sumpah Pemuda termasuk dalam hari nasional yang bukan libur.
Hal ini ditetapkan oleh pemerintah melalui Keppres No. 316 tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Sumpah Pemuda merupakan keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta).
Pemuda dari berbagai daerah ingin mengadakan kongres yang menyatukan pemuda di Nusantara.
Kongres Pemuda Pertama (Kerapatan Besar Pemuda) berlangsung selama tiga hari yakni 30 April 1926 hingga 2 Mei 1926. Kongres ini tidak menghasilkan keputusan. Kearena itu lah diadakan kongres kedua.
Rapat digelar di gedung Katholieke Jongenlingen Bond Waterlooplein Noord.
Dalam rapat itu, Soegondo Djojopoespito sebagai Ketua Kongres akan membuka rapat.
Kemudian Moehammad Yamin memaparkan hal persatuan dan kebangsaan Indonesia.
Rapat kedua, dimulai pukul 08.00 di Oost Java Bioscoop, Koningsplein Noord depan Deca Park.
Rapat kedua membicarakan masalah pendidikan oleh Poernamawoelan, Sarmidi Mangoensarkoro, Djoko Sarwono dan Ki Hadjar Dewantara.
Rapat ketiga mulai 08.00 pagi di Gedung Indoneisische Clubgebouw (sekarang Museum Sumpah Pemuda).
Rapat itu membicarakan perkara Padvinderij oleh Ramelan, pergerakan pemuda Indonesia terhadap pemuda internasional oleh Mr Soenarion.
Dan putusan penutupan kerapatan.
Sebelum putusan kongres dibacakan, lagu Indonesia Raya ciptaan WR Soepratman diperdengarkan.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis oleh Moehammad Yamin pada secarik kertas.
Kemudian kertas tersebut diberikan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario berpidato pada sesi terakhir.
Moehammad Yamin berbisik pada Soegondo "Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie."
(Saya mempunyai satu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini).
Kemudian Soegondo membubuhkan paraf setuju pada secarik kertas tersebut.
Kertas itu kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju.
Sumpah Pemuda menegaskan cita-cita akan ada di tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia.
Berikut bunyi sumpah pemuda:
POETOESAN CONGRES PEMOEDA-PEMOEDA INDONESIA
Kerapatan pemoeda-pemoeda Indonesia diadakan oleh perkoempoelan-perkoempoelan pemoeda Indonesia jang berdasarkan kebangsaan dengan namanja Jong Java, Jong Soematra (Pemoeda Soematra). Pemoeda Indonesia Sekar Roekoen, Jong Islamietan, Jong Bataksbond, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi dan Perhimpoenan Peladjar Indonesia.
Memboeka rapat pada tanggal 27 dan 28 Oktober tahoen 1928 dinegeri D jakarta.
Sesoedahnja mendengar pidato-pidato pembitjaraan jang diadakan didalam kerapatan tadi.
Sesoedahnja menimbang segala isi-isi pidato-pidato dan pembitjacaraan ini.
Kerapatan laloe mengambil kepoetoesan:
Pertama: KAMI POETRA POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE TANAH INDONESIA
Kedoea: KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE BANGSA INDONESIA
Ketiga: KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENDJOENDJONG TINGGI BAHASA PERSATOEAN BAHASA INDONESIA
Setelah mendengar poetoesan ini kerapatan meneloearkan kejakinan azas ini wajib dipakai oleh segala perloempoelan kebangsaan Indonesia.
Mengeloearkan kejakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memeperhatikan dasar persatoeannya:
Kemaoean
Sedjarah
Bahasa
Hoekoem Adat
Pendidikan Kepandoean
dan mengeloearkan pengharapan, soepaja poetoesan ini didiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan dimoeka rapat perkoempoelan-perkoempoelan kita."
Naskah Sumpah Pemuda ditulis dalam ejaan van ophuijsen atau ejaan lama.
Ejaan van ophuijsen digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang dimengerti oleh orang Belanda.
Museum Sumpah Pemuda
Pada 20 Mei 1974, Presiden Soeharto meresmikan museum Sumpah Pemuda.
Dilansir Tribunjateng.com dari Rumah Belajar Kemendikbud, Tahun 1973-1974 bangunan dipugar oleh Dinas Tata Bangunan dan Pemugaran Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta tanpa mengubah gaya arsitektur dan susunan tata ruangnya.
Genteng lama diganti dengan genteng baru karena tidak diproduksi lagi, demikian pula pada pegangan-pegangan pintu. Keseluruhan lantai asli masih dipertahankan.
Penambahan bangunan baru dilakukan pada tahun 1983 tanpa merusak bangunan utama. Kemudian pada sekitar tahun 2000 ditambahkan pula relief perjuangan pemuda di tembok halaman sisi kiri
Pada tahun 2011 teras belakang diberi tutup tambahan berupa kaca tembus pandang oleh Direktorat Permuseuman, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Museum Sumpah Pemuda terletak di Jl. Kramat Raya No.106 Jakarta · Kelurahan: Kwitang · Kecamatan: Senen · Kabupaten: Jakarta Pusat · Provinsi: DKI Jakarta.
Sumber : http://jateng.tribunnews.com/2018/10/28/lengkap-sejarah-dan-teks-asli-sumpah-pemuda-28-oktober
Hari sumpah pemuda ini mengingatkan akan perjuangan pemuda mempersatukan bangsa Indonesia.
Pemuda adalah kekuatan, inspirasi, kreatifitas, ketegaran,kesegaran,enerjik,karya besar dan penopang kemajuan bangsa.
Kami Pemerintah Desa Cigentur mengucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda Ke 90.
Siapa kita? INDONESIA
Yang muda yang berkarya Selamat Hari Sumpah Pemuda