Geliat pembangunan yang melibatkan banyak warga di desa-desa di Kabupaten Bandung, Jawa Barat terlihat semarak menyusul direalisasikannya dana Bantuan dari pemerintah pusat yang biasa disebut Dana Desa (DD) Tahun 2018 dari Pemerintah Pusat yang disalurkan kepada masing-masing rekening Pemerintahan Desa.
Pemerintahan Desa (Pemdes) Cigentur, Kecamatan Paseh misalnya, Kepala Desa, Desa Cigentur memanfaatkan sebagian dari datangnya Dana Desa (DD) yang cair di Tahap 2 itu untuk membangun Tembok Penahan Tanah (TPT) dan Kirmir untuk pelebaran jalan. Kegiatan tersebut berlokasi di dua titik yaitu di RW. 005 dan RW. 007 tepatnya di Kp. Cigentur RW 005 dan Kp. Sukamulya RW. 007. Dengan Volume dan jumlah Anggaran berbeda.
Pembangunan Kirmir untuk pelebaran jalan lingkungan yang berlokasi di Kp. Cigentur RW. 05 dibangun dengan jumlah anggaran Rp. 32.778.000,- dengan Volume 35 X 1,5 M dengan lama pengerjaan 12 Hari. Sedangkan TPT yang berlokasi di Kp. Sukamulya RW. 07 dibangun dengan jumlah Anggaran Rp. 85.160.000,- dengan Volume 57 X 3 M dengan lama pengerjaan 18 Hari.
Puluhan masyarakat tampak bersemangat membangun TPT dan Kirmir jalan lingkungan yang dilaksakan di dua titik tersebut. Pembangunan Kirmir yang titiknya di Kp. Cigentur RW. 005, lokasinya tidak begitu jauh dari kantor Desa dan Pembangunan Kirmir tersebut nantinya akan berpungsi untuk pelebaran jalan lingkungan, karena jalan yg sudah ada sangat kecil, diharapkan dengan pelebaran jalan tersebut, jalan itu akan lebih bermanfaat bagi masyarakat. Dan Pembangunan TPT yang dibangun di Kp. Sukamulya RW. 007 itu dimaksudkan agar tanah yang ada disamping jalan lingkungan itu tidak longsor dan membahayakan Masyarakat yang melewatinya.
“Mudah-mudahan hasilnya bermanfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat Desa Cigentur,” ujar H. Hidayat selaku Kepala Desa Cigentur.
Untuk melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan dalam membangun TPT dan Kirmir di Kp. Sukamulya RW. 007 dan Kp. Cigentue RW. 005, Kades Cigentur mempercayakan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) kepada Aep Sopyan sebagai Kasi Kesra dan Selaku pelaksana kegiatan. Tenaga teknis atau tenaga tukang bangunan berasal dari warga setempat, guna untuk mengurangi pengangguran di kampung tersebut dan juga supaya perekonomiannya juga ikut terangkat. Dan menciptakan masyarakat yang sejahtera.