Pewarta Desa Cigentur -- Masyarakat memiliki peran penting dalam pencegahan serangan demam berdarah dengue (DBD) yang kini sedang mewabah. Kegiatan fogging atau pengasapan hanya untuk membantu meminimalisasi serangan penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti.
"Fogging atau pengasapan bukanlah untuk membasmi nyamuk penyebab DBD tapi hanya untuk meminimalisasi penyebarannya. Pencegahan harus dilakukan masyarakat dengan menjaga kebersihan, seperti menutup tempat penampungan air dan selalu membuang air bersih uang tergenang," kata Luthfi Senin, 09 Maret 2020.
Kegiatan fogging dilakukan setelah ada beberapa warga Cigentur RW. 007 yang dinyatakan mengidap DBD positif. Namun, kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
"Kegiatan fogging dilakukan setelah adanya laporan ke puskesmas terkait adanya warga cigentur yang terkena DBD. Kami selanjutnya melakukan survei ke rumah penderita dan dua hari dari itu kami lakukan fogging," katanya.
Kepala Desa CigenturH. Hidayat juga mengimbau agar masyarakat menggiatkan menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Masyarakat diimbau untuk melakukan 3M plus, yakni menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, seperti drum, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbaikan nyamuk penyebar DBD. "Sedangkan plusnya, seperti dengan menaburkan abate, menggunakan obat antinyamuk, menggunakan kelambu saat tidur," katanya.
Sementara itu, Ketua RW 07 Jajang Pamungkas menyatakan fogging dilakukan atas permintaan warga mengingat sudah ada yang positif DBD. Hal itu membuat warga khawatir jika nyamuk aedes aegypti berkembang di wilayah Cigentur. "Kegiatan fogging dilakukan karena sudah ada warga kami yang positif DBD, tapi kini kondisinya sudah membaik. Memang belum tentu penderita itu terkenan gigitan di wilayah perkampungan, tapi kami tetap khawatir sehingga meminta intuk dilakukan fogging," katanya.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh DESA CIGENTUR KEC.PASEH (@desacigentur) pada